sumber: Google |
Aku sudah lama hidup bersama awan
aku bisa katakan bernafas begitu lama
mencari makna diri sesungguhnya
hingga tanah meretak tak ada imbauan
bahwa inilah aku yang sedang hidup
aku bersama angin terus terbang
menghampiri sehelai jalan demi jalan
merubah hati yang terus berputar
kadang iman hanya satu tangga
dan tak pernah sekalipun
iman sampai ketujuannya
aku bagai hidup tak bermata
selalu saja buta akan dunia
kembali aku membuka buku lama
ku temukan puisi baru berjudul jadul
ku kerutkan keningku
sampai waktu membuat buku menjadi abu
aku kembali terdampar....
disebuah sudut lemari buku
yang dipenuhi puisi pusi baru
aku melupakan sang puisi lama
hingga jiwa bergoyah terus menerus
sampai bumi ini hilang
atau diriku yang punah
segeralah kembali
kembali pada Tuhanku
yang menciptakanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar