Tampilkan postingan dengan label MataSammy episodecerpen cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MataSammy episodecerpen cerpen. Tampilkan semua postingan

12/17/16

Mata Sammy

Episode1

Saat mata ini terpejam sesaat bukan gelap yang nampak bukan pula hitam atau sesuatu yang kosong melainkan sebuah lorong sempit menuju satu ruang taqdir

Dalam ruang itu ada air yang bukanlah berwarna putih tetapi warna yang belum ku ketahui namanya terus memikirkan dan mencari tahu warna air itu tiba-tiba ruangan itu menghilang entah kemana yang ada hanya sebatang pohon yang kuat nan tinggi hingga ke langit-langit

Pohon yang daunnya berwarna emas batangnya hijau pekat seperti menuju gelap lalu sehelai daun jatuh pas di hadapanku hingga rasanya aku masuk ke dalam daun melayang di ruang emas yang tak berdinding

Aku membuka mata

Menatap cermin dengan satu tatapan hingga suara ketukan pintu terdengar dari luar

"Jangan pernah kau menutup matamu  sammy kau baru saja sadar setelah empat hari kau menutup matamu"

Wanita paruh baya itu berkata sambil memasukkan pakaian ke dalam lemari lalu dia kembali pergi

Empat hari tak membuka mata apa saja yang terjadi pada diriku waktu itu hingga satu kejadianpun sulit mengingatnya.

Menatap atap Langit dari jendela kamar melihat warna jingga bertaburan hingga menuju warna keemasan bukankah beberapa waktu lalu aku melihat ruang emas yang tak berdinding rasa penasaran dan curiga mulai menghampiri hingga aku tak sadarkan diri telah jauh dari rumah sambil menatap terus menerus langit yang mulai menghitam kemana perginya ruang emas tak berdinding yang aku lihat

Aku benar benar tak tahu kalau itu adalah hari terakhirku di rumah

Aku kembali melayang di ruang emas tak berdinding namun dari arah jauh terlihat ada setitik hitam yang makin mendekat hingga aku merasa takut dan menutup mata dalam dalam lalu aku kembali menuju lorong sempit


Bersambung...

ku ingin ke jogja

Lebih baik tak pernah ada temu dari pada harus merindu berjumpa Lebih baik tak ada kenangan dari pada lelah harus terus mengenang Tidak  Leb...