Aku sedang berduaan dengan sang lelah
mulai teriak menggerutu hingga mengutuk
kepada dinding yang disisinya
menoleh dan terus berteriak
sampai awan membatu
menjadi ...
dinding putih yang kembali memaku kelelahan
seperti dinding putih dan awan putih beradu
memperlihatkan kalaulah lelah sudah lelah
apa? bagaimana bisa lelah itu lelah
apakah harus menggais ngais air mata
hingga kau temukan pecahan penjelasan
kalaulah kelelahan telah lelah
telah lelah bersamaku
dan terus mengeluarkan kata per kata
kalimat per kalimat hingga lelah itupun tiba
huuuf........ haruskah kembali aku menggerutu
mengeluarkan kalimat tak bermakna
hingga terkadang akupun tak bermakna
ku titipkan sajalah kelelahan ini
pada awan putih ataupun dinding kokoh
agar mereka saja yang terus lelah
dan aku bebas padanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar