Seorang guru pernah menasehati saya dan berkata setiap kita berjumpa dengan orang lain resap ilmu dari mereka pelajari pribadi mereka dan terima mereka dengan apa adanya karena kita tidak tahu jumlah waktu kita bersama dengannya bisa saja esok mereka pergi dan kita masih bertahan disini atau sebaliknya kita yang akan pergi dan berjumpa dengan orang lain diluar sana
Nasehat itu sangat membekas hingga setiap ada perpisahan, nasehat ini kembali teringat dan benar jarak hari kita di taqdirkan bersama tidak ada yang tahu bisa saja hari ini mereka masih duduk-duduk sore menunggu bersama besoknya sudah tidak bersama namun yang menjadi pertanyaan sikap yang bagaimana yang kamu berikan kepada mereka? Kepura-puraan berbuat baik atau malah jujur menampakkan egois, jujur kali ini saya ingin berbagi cerita tentang berhentinya saya berpura-pura baik hingga ini tidak selaras dengan nasehat yang pernah saya dengar.
Baik di hadapan orang lain atau jujur ?
Tetapi bila jujur menusuk hati apakah saya menjadi orang terjahat?
Baik tapi pura pura!
Jujur tapi jahat!
Yang mana harus saya pilih?
Maka jawabannya adalah kamu harus kembali memperbaiki pribadi jumpai kembali banyak orang dan pelajari banyak sikap hingga kamu bisa menjadi orang yang
Baik karena jujur
Dan tidak pura pura karena itu jahat
Selamat belajar kembali 'saya' cobalah untuk tidak menyakiti hati orang lain, dan belajarlah untuk di sakiti oleh orang lain agar bisa jadi lebih baik agar bisa menjadi orang yang baik lagi jujur
Tetapi
Sampai kapan untuk selalu menahan diri dari orang yang bersenang senang dengan cara menyakiti jawabannya tenang saja justru merekalah orang yang paling tersakiti
Sampai kapan untuk selalu menjadi orang yang baik lagi jujur. sabar, dunia ini masih membuka banyak pendaftar untuk menjadi orang baik dan menutup pintu orang yang egois
Jadi saya bisa menjadi orang baik lagi jujur? Kapan itu terwujud sepertinya sukar
Tenang saja setiap hari sampai kamu mati kesempatan menjadi baik itu selalu terbuka tergantung kamu sukses baiknya kapan kalaupun tidak berhasil sekiranya kamu pernah mencoba
Tetapi tunggu
Bukannya saya adalah manusia yang punya banyak stok keegoisan
Seperti kamu pesimis
Kamu jangan membahas keegoisan itu takkan berujung kamu bernafas saja ada seribu ego yang kamu tampakkan ibarat pohon, akar itu wujud egois paling kuat
Saya egois tak masalah, pura-pura baik itu keegoisan yang bagus
Sulit mengajak kamu berbicara
Nah sekarang saya tanya kamu saat ini jujur mengajak saya bicara atau cuma pura-pura baik agar saya mau bicara?
Bagi saya orang yang paling baik dan paling jujur adalah orang yang paling egois paling pura-pura karena di dunia ini di belahan bumi manapun manusia adalah makhluk paling egois baik atau jahat dia tetap egois
Karena itulah pura-pura baik adalah kebaikan agar bisa bertahan hidup.
Jika semua orang baik dan jujur
Siapa yang akan menyakiti
Di sinilah orang yang pura-pura baik secara diam-diam sedang menyakiti
Bumi ini masih butuh orang jahat yang jujur supaya memberikan kesempatan orang baik yang jujur agar tersakiti pula.
Hufffff
Sepertinya malam muda sudah hadir nanti kita cerita kembali saat malam tua tiba, menjadi baik itu egois
(Mohon maaf ini bukan bacaan yang bisa dibaca butuh dua orang untuk membacanya silahkan ajak orang yang bagimu pura-pura baik agar selaras saja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar