Taqdir kita yah taqdir kita.
Kita yang harus habiskan dan selesaikan pahit atau tajam terserah yang jelas kalian nikmati tanpa harus memberitahu siapapun karena manusia manapun tak akan pernah bisa membantu.
Dari kecil tak ada satupun orang di dunia ini yang bisa menyelesaikan masalah siapapun di itu mereka hanya bisa mengomentarinya dan support dari jauh seraya berkata dalam hati mereka 'nikmati saja derita kamu
Berbeda dengan taqdir kebahagiaan rasanya semua orang turun ingin mendapatkan andil dalam kebahagiaan kita mereka seolah-olah bercampur tangan atas kesuksesan kita sehingga ingin mendapatkan hak kebahagiaan mereka.
Dari kecil kita diajarkan sedikit apapun rejeki asalkan itu nikmat maka bagikanlah entah itu kepada keluarga atau tetangga asalkan jangan pernah bahagia sendiri karena jika kita melakukannya, cerita kejelekan akan makin hadir.
Itu mungkin ketetapan yang tertera di pasal kehidupan bahwa kesedihan tak usah kita bagi dan kebahagiaan kita ambil sedikit saja dan berikan orang lain selebihnya dan katanya itu normal karena jika terbalik berarti kita punya penyakit.
If you have suffering, then congratulate you for your suffering, but if you have happiness, please share it with others.
This is not fair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar