Gimana rasanya di Sadiq?
Gimana rasanya ????
Apa iyya harus ku spill semua rasa yang saya rasakan? Kalau iyya semoga kamu bisa selesai membacanya heheheheh
"Rasanya" super sedih nangis sendiri nangis tiap malam tiap sore iya sesedih itu saya menangis bahkan sebulan sebelum saya meninggalkan asrama saya seperti mempersiapkan sebuah perpisahan yang amat sedih, sedihnya ngak ada yang tahu hal ini, saya sedih sendirian orang lain mah biasa saja yakin? Masih mau tahu semuanya???
Cerita dulu yah ....
Masuk kembali bergabung di spidi punya kisah yang sangat menarik alasan saya masuk ke spidi kembali sangatlah kuat bayangkan berapa kali mesti istikharah untuk memutuskan bergabung atau tidak hingga keputusan masuk menjadi keputusan saya awalnya hanya ingin coba-coba tapi saya mempertanyakan diri apa iyya hanya mau coba-coba hingga alasan terbesar berngabung adalah pengabdian diri dan mencari amal jariah suatu hari pernah seorang guru berkata kepada saya " apa iyya kamu membiarkan orang-orang menerima begitu banyak pahala sedangkan kamu yang dekat tak mendapatkan apapun, banyak peluang put menjadi pembina peluang amal jariah" menjadi alasan terbesar memantapkan diri " apalagi ustadz Arif waktu itu menasehati untuk tidak usah kemana-mana selain menjadi pembina alasan kedua menciptakan tanpa keraguan.
Hari pertama membersamai walaupun agak deg-degan bakal sulit menyatu dengan para santri tapi saya redam dan ternyata santri Spidi sangat asik tidak seperti cerita yang saya dengar di luar bahwa mereka nakal mereka tak berakhlak mereka tak ada hormat justru mereka sangat baik sangat berakhlak dan sangat hormat 😠don't judge ini memang benar.
Satu bulan pertama tak ada masalah karena kita ( tim pembina ) menjalani dengan penuh keikhlasan waktu itu belum ada kata baper hingga tak ada satupun diantara kami yang baperan bagaimanapun kekurangan teman shift pembina kita terima apa adanya kami saling menutupi kekurangan masing-masing demi kekompakan dan kenyamanan kami mengabdi waktu itu, teman shift saya hikmah Ali yang terkenal terlambat masuk iya i know beliau kuliah its okey tapi banyak hal yang saya pelajari di anak kemarin sore tumbuh malah mengajarkan banyak hal tentang pendidikan karakter ( jujur jadi kangen Ey) terus ada shift selanjutnya yang tim terbaik klo mereka shift zero problem di asrama tau taunya kami yang shift masalah kemarin seperti berkumpul 😂 iyalah kak Ina dan tim paling gercep paling tegas.
awal masuk karena diisi dengan penuh keceriaan yang niatnya hanya ingin dua bulan malah lanjut bertahun-tahun ( karena dunia asrama memang dunia saya hal menyenangkan bisa melihat santri seperti berada di masa saya menjadi santri, Iyah karekteristik santri itu turun temurun ) intinya akhir tahun 2016 masuk spidi segala macam aturan dan system bergonta-ganti hal yang paling menjengkelkan adalah saat pergantian pembina hikmah yang harus resign kak marda menikah kak Mina ke Sorong orang-orang yang mesti mundur dengan berbagai alasan terkadang saya bilang " kalian pecundang hanya singgah dan tak bertahan " ( malah saya yang pecundang sekarang ðŸ˜) dahulu alasan mereka saya anggap tak logis tapi pada akhirnya setelah saya menikah terkumpullah beberapa alasan yang perlahan logis ðŸ˜.
Tersisa saya dan kak Ina pembina lama tidak tega rasanya meninggalkan kak Ina orang yang sudah mengajarkan bagaimana tegas ke santri bagaimana menjadi pembina yang asik yang seru kami pun belajar sama-sama untuk mengurangi sedikit kaku terkait kedisplinan santri yang paling penting saya dan kak Ina belajar bersama sedikit demi sedikit tentang mendidik dengan hati proses yang paling berharga.
Alhasil sepertinya saya mau menyerah tapi karena keegoisan saya malah bertahan tidak mau meninggalkan asrama walaupun saya seperti sakit hati tidak bisa seperti sebelum menikah padahal ibu thia berpesan pengabdian itu tidak akan memiliki alasan tapi alasan suami menjadi sangat kuat. Dan akhirnya saya menyerah dalam keadaan masih egois berharap saya tidak dipisahkan oleh asrama tapi sepertinya tidak ada jalan solusinya ada yaitu pindah divisi Sadiq sangat menyenangkan berjumpa anak-anak yang lebih lucu tapi kembali lagi setelah pindah saya masih menangis saya masih galau berharap ada keajaiban tapi ketetapan Allah sudah tepat ada banyak hal yang membuat asrama tidak cocok lagi dengan saya walaupun saya sangat sedih melihat pembina bisa membina iya hal itu yang saya tangisi saya hanya bisa say hello menasehati beberapa kali tapi tak sepenuhnya lagi padahal alasan pertama saya adalah amal jariah iya saya tahu saya di Sadiq punya amanah juga tapi bagaimanapun asrama ibarat cinta pertama dan memang dunia saya.
Hal yang paling dirindukan adalah mendengarkan mereka mengeluh dan melihat proses pendewasaan mereka itu adalah hal istimewa
( nanti Insya Allah buat pesantren pribadi biar bisa jadi pembina lagi , aamiin )
Saya sudah spill kan bagaimana gambaran sedihnya saya meninggalkan asrama, walaupun bukan lagi pembina kadang saya mencuri kesempatan bisa ngobrol dengan mereka sok dekat walaupun bukan lagi pembina mereka 🥰
Pokoknya menjadi pembina adalah hadiah terbaik menjadi pembina adalah pekerjaan terbaik dan menjadi pembina adalah sesuatu yang mahal tidak semua orang bisa jadi pembina dan kalaupun bisa tidak semua dapat jalan , so buat kalian yang masih jadi pembina di asrama manapun pesantren manapun kalian beruntung jangan merasa malah sia-sia kuliah S1 malah jadi pembina justru ilmu kalian akan melahirkan generasi Rabbani, ucapan kalian akan tersimpan di ingatan mereka, tingkah laku kita akan menjadi pilihan karakter mereka
Kalau kalian baca komen yah biar saya tahu kalian ada di sini 😽
Gimana rasanya di Sadiq ?
Part 2 yah nanti buatnya spesial Alhamdulillah 3 pekan di Sadiq sudah mulai tumbuh rasa cinta dan banyak hal istimewa lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar