8/07/21

pengalaman pertama

Hai ruang siput ruang paling nyaman menceritakan segalanya walaupun ini dipublish tapi tak akan ada yang pernah kesini berkunjung untuk mengetahui isi hati saya, makanya ruangan ini istimewa karena tak mesti menutupi apapun segala-galanya bisa diceritakan disini maka dari itu ijinkan saya menceritakan pengalaman pertama melihat orang dewasa berkelahi saling pukul saling adu mulut orang dewasa yang bersumpah serapah orang-orang yang dulunya sopan malah termakan emosi iya kalian bisa bayangkan seperti sebuah sinetron tapi ini realita katanya inilah akhir zaman saat iman dan rasa hormat berkurang bahkan langka dan gara-gara kejadian itu untuk pertama kalinya saya harus menjadi seoray saksi di kantor polisi lengkap seperti sebuah drama

Baiklah saya akan menceritakan awal kejadian mengapa saya bisa melihat itu semuanya, hari itu hari Senin seperti biasa saya akan berangkat kerja kalian tahu kalau saya kerja di sekolah boarding dan pekan ini kami para civitas berfokus pada penyusunan kalender akademik serta evaluasi pembelajaran setahun tapi saat hari Jumat saya janjian dengan ibu HRD untuk ttd kontrak Senin siang setelah fokus di tempat rapat yang kebetulan masjid saya beranjak ke kantor untuk makan siang saya mendengar salah satu rekan kerja berkata kalau di belakang samping asrama sedang gaduh ada anak warga setempat yang membongkar pagar tapi respon saya cuek karena hal ini sering terjadi sehingga seperti tidak tertarik lalu saya kembali ke masjid dan teringat janji bertemu ibu HRD dengan baik saya menginformasikan beliau akan segera ke ruangannya tapi beliau menginfokan kalau ada masalah direktur kami sedih dan panik dengan warga yang masih membongkar pagar Karena penasaran akhirnya saya ke sana karena pemahaman saya warga yang membongkar sudah bubar alhasil setiba di lokasi ternyata warga yang membongkar lumayan banyak dan saya melihat direktur menangis lalu saya mencoba menghampirinya dan beliau berkata tolong suruh mereka berhenti saat saya ingin melihat ke warga tiba-tiba suasana makin panas salah satu dari warga jatuh ke got karena di dorong oleh pihak sekolah kami, saya kaget minta ampun saya mencoba mundur karena amarah warga menjadi-jadi dan mereka juga ingin mendorong orang yang mendorong teman mereka hingga mereka maju seraya mengeluarkan seluruh kata-kata serapah yang tak layak seperti tiada iman mereka berteriak sampai akhirnya mereka berhasil balas dorongan tersebut dengan mendorong balik setelah itu yang terdorong marah balik hingga memukul siapa saja yang mendorongnya hingga beberapa mereka saling pukul saling melemparkan kata-kata yang tak pantas 
Hingga saya tak sempat merekam adegan perkelahian kecual saat mereka saling caci maki

Apakah saya baik-baik saja? Tidak saya panik saya ketakutan dan saya sedih diwaktu bersamaan segera saya meninggalkan lokasi saat melihat polisi telah tiba saya yakin Masalahnya akan diselesaikan pak polisi seperti berjalan dengan terburu-buru kembali ke masjid dan minum air dengan tangan tramor gemetaran untuk pertama kalinya melihat adengan seperti itu dan saya merasa menyesal mengapa ada disana nanti malah di panggil jadi saksi yang saya takutkan malah kejadian malamnya kami harus melaporkan mereka atas kejadian tersebut hingga namaku menjadi salah satu saksi
Dan beberapa minggu setelah pelaporan saya dan beberapa teman di panggil menjadi saksi

Inti dari ini tak memiliki inti karena kedua belah pihak merasa benar atas segala tindakan dan hari itu menjadi hari yang sangat panjang bayangkan kami di kantor polisi hingga jam 12:30 malam, shock seperti mimpi dan keesokan harinya saya memutuskan terlambat masuk dikarenakan masih capek tapi ternyata perkelahian itu masih berlanjut dan malah lebih parah katanya iya pas adegan saling pukul di hari kedua saya belum ke lokasi tapi karena massa yang makin banyak akhirnya saya kembali ke lokasi tersebut bersama dengan beberapa guru lain dan adu mulut terus menerus kubu satu kumpulan bapak-bapak yang ngebayol melawan perempuan astagfirullah mereka berkata kasar kepada kami mulutnya lemes semua mereka emosi tak berujung hingga tiba magrib kami bubar karena harus SHOLAT tapi iya sholatnya bermanfaat kok pada ngak bisa menahan amarah, saya tahu kalian punya tujuan punya niatan yang mungkin baik bagi kalian tapi saya tidak membenarkan perkelahian dan adu mulut karena itu hanya untuk yang tidak memiliki akal dan hati

Pengalaman pertama yang sangat horor melihat orang dewasa yang tidak dewasa hingga anak kecil menonton kejadian ini mau di bawa kemana generasi kita.

Sekali lagi walaupun saya seolah dikubu satu tapi saya menegaskan tidak dikubu manapun saya hanya profesional kerja dan saya tidak layak masuk di salah satunya karena tidak ada hak sama sekali saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa yang saya kecewakan adalah orang-orang yang tidak bisa memakai akal sehatnya dan kehilangan moral demi niatan baik katanya sory ngak logis kalau saya pikir kebaikan itu menghasilkan sikap yang baik keburukan itu melahirkan sikap yang buruk apapun alasannya jangan samakan.

Sekian klarifikasi dan apa yang saya ceritakan juga menjadi catatan saksi saya di kepolisian. 

Bersambung ......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ku ingin ke jogja

Lebih baik tak pernah ada temu dari pada harus merindu berjumpa Lebih baik tak ada kenangan dari pada lelah harus terus mengenang Tidak  Leb...