Kini Saat matahari pagi memberi salam
aku hanya terdiam dan tal menjawab
dan disaat embun berdiskusi mesra
aku malah menatap dengan nalar
hembusan pagi seolah tak ada
malah pagi itu bernama siang
mengapa tak ada lagi kicauan
yang merdu dan alarm ayam
sungguh ironis pagi yang hilang
meletakkan sepucuk surat
buat sang siang hari
bertuliskan "sore akan tiba"
akan kemana para jadwal
jadwal yang sudah teratur
tentang matahari di pagi hari
yang kini berubah menjadi siang
aku merindukan pagi itu
pagi yang membesarkan aku
embun yang menyadarkan aku
tentang sinar matahari berlalu
aku merindukan pagi itu
pagi sejuk dihiasi syukur
atas nikmat di hembuskan
nyawa yang telah melayang
aku kembali merindukan pagi
pagi yang selalu menemani
catatan kecilku dengan nikmat
namun kini sudah berubah
menjadi siang yang angkuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar