4/10/14

N a m p a k


Saat malam menutupi dirinya kau begitu jelas melingkar di bola mataku
dan seperti lagu malam yang bernyanyi merdu bersama angin dingin
kini rasa sepi itu kembali terikat di kuping bintang dan selalu saja nampak
bintang malam terus memperlihatkan dirinya seolah sepi dan tuli tak ada percakapan
tentang angin yang kuat dan daratan yang sepi seumpama lukisan hitam yang merata
mata penuh air kedinginan ibarat mata yang bisu tak mampu mengucapkan
kalaulah malam ini nampak berbeda seperti seruan malam angin pertama
yang ingin terlihat yang ingin terucap hanya keanehan disisi pintu terbuka
tentang malam kesendirian dan keramaian bintang yang diam menerus
aku menatap malam yang begitu nampak menampar wajahku dengan sinar gelapnya
tentang sinar kebisuannya,,,, malam itu mulai menggerakkan mata batinnya
dan menoleh padaku yang masih melihatnya dan mengeluarkan seikat surat untukku



wahai sepasang mata yang terus menatapku cobalah merebah masuk ke kamarmu dan hilangkan pandanganmu padaku, kau terus memperhatikanku sehingga aku muak melihat air matamu mengadu padaku seolah olah aku ini Tuhanmu, aku hanya malam yang gulita tak patuhnya kau pada dirimu sehingga kau terus menatapku dan kelelahan begitu jelas, masuklah dan tutup pintu kamarmu jangan melihat malam berlalu justru malam yang harus berlalu, bukankah sedikir yang sepertimu memperhatikan malam? 
sepasang telinga yang selalu menjadi kedengaran yang jelas, kau tak akan mendapatkan aku berbicara atau menghapus air matamu, namun ingin ku peringati kamu kalaulah saat sedih kau bukan saja sajadah di kamarmu dan tengakkan Do'amu Tuhan akan mendengarmu dengan jelas tidak seperti aku yang diam membisu 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ku ingin ke jogja

Lebih baik tak pernah ada temu dari pada harus merindu berjumpa Lebih baik tak ada kenangan dari pada lelah harus terus mengenang Tidak  Leb...