Diakah anak bersih itu dengan botol minuman yang bagus?
apakah dia yang dahulunya menyodorkan air padaku?
dia ataupun bukan dia, aku akan menganggapnya dia..
dia adalah dia yang dahulunya begitu menarik perhatianku
yah botol minumannya yang begitu bagus dan cantik saat itu aku masih taman kanak kanak, dia diantar oleh Ayahnya di hari pertama kami semua sekolah, dia begitu bersih tas ranselnya begitu bagus dan sepatunya yang sangat bersih tapi botol minumannya telah membuatku dari kejauhan ingin melihat botol minuman itu lebih dekat, aku tak tahu namanya saat itu dia terus berdiam diri sambil memeluk botol minumannya yang sangat bagus itu, apakah ibunya yang membelikannya atau ayah yang barusan mengantarnya,,
ibu guru memukul besi besar itu dengan batu bertanda semua anak anak masuk kelas masing masing, dan aku satu ruangan kelas bersama dia si botol minuman itu, ibu guru mengajarkan berhitung yang sama sekali sudah aku ketahui lalu menebak huruf yang sudah juga aku kuasai dan saat waktu istirahat aku baru sadar kalaulah aku tak membawa apapun, semua anak membawa bekal dari rumahnya kecuali aku, dia si botol minuman yang bagus itu membawa kotak makanan yang jauh lebih bagus juga yang berisikan roti yang telah di isi keju lebar , aku tak tertarik pada rotinya namun botol minumannya, ibu guru memberikanku sepotong roti berisi selai nanas namun aku menolaknya dan aku hanya meminta air minum saja, ibu guru segera memintakannya pada teman perempuanku yang membawa air mineral dengan botol bekas minuman terkenal itu membuatku tak yakin kalau air ini bersih dan air ini bukan bekas mulutnya, aku menolaknya dan berharap giri memintakan air minum kepada anak laki laki yangmembawa botol minuman yang bagus itu. alhasil aku mendapatkan airnya secangkir milik ibu guru :) aku bahagia bisa merasakan air minum dari botol itu.
besoknya aku tak berani meinta lagi malah aku bahagia aku juga punya botol minuman yang bagus tapi baguskan punya aku berbentuk semangka, semenjak aku memiliki botol minuman yang bagus juga aku mulai tak pernah melihatnya dari kejauhan, tak pernah mencari siapa yang mengantarnya dan tak pernah lagi mencoba ingin mengenalnya, aku sudah bahagia bersama botol minumanku dan teman teman perempuanku,
setelah sekian lama di hari pertama sekolah, tiba tiba ia pergi dan tak pernah muncul lagi bahkan untuk menanyakan dia kepada guruku pun itu tak pernah, padahal aku belum berterimah kasih.
saat itu aku sudah SD
aku bertemu dia dan dia mengenalku dengan baik, kami bertemu di acara pesta pernikahab yang kebetulan keluarga kami di undang , kami berbincang dia mengenalkan di mana alamatnya bahkan mengajakkuk jalan jalan kerumah bermain bersama, namun saat itu aku tak menghiraukan alamatnya dan saat aku sadar kalau saat itu aku berada di lokasi rumahnya, aku mencoba mencari alamatnya dan rumah itu sudah tak ada bersisa bekas runtuhan saja , saat itu masih SD juga, aku belajar melupakannya,, dan kemarinlah aku kembali bertemu dengannya aku tahu itu dirinya, aku melihat ayah yang dulunya mengantarnya, itu motor ayahnya waktu mengantarnya kesekolah dan hal yang terburuk dia tak mengenaliku aku terus berjalan hingga berlalu tak ada sapaan dan tak ada ajakan singgah bermain bersama, dan tak ada lagi botol minuman yang bagus itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar