12/15/16

P a r a s

Seperti biasanya jika senja tiba kerinduan itu berkali lipat derasnya menantikan sesuatu yang tanpa ada batas menunggu

Senja yang di temani tilawah Al qur'an dari tiap tiap penjuru masjid terdengar, ada yang terdengar jauh hingga tak terdengar karena suara motor yang besar di pinggir jalan belum lagi teriakan tetangga memarahi anaknya yang belum mandi sore dan masih bermain dengan tanah

Senja memang akhir dari pagi tetapi dia adalah awal dari malam begitulah seterusnya ada akhir di setiap awal pertemuan ada janji setelah sekian lama menanti dan ada pengkhianatan di sela sela kesepakatan

Aku tak mampu melihat matahari tenggelam aku bukanlah di depan pantai losari dengan mudah bertafakkur alam sambil menyebut Asma Allah aku sedang di kamar mendengar suara luar yang terulanh terus aku dengarkan hari ini esok dan pastinya kemarin

Kadang aku merasa bosan dengan nuansa kamar yang itu itu saja ingin sekali mengubah kamarku ini menjadi satu negara yang ku kelilingi di setiap tempat yang indahnya namun khayalanku itu tak berguna

Kini kamar ini seperti sebuah wajah yang terus menatapku tatapan matanya mencerminkan ribuan pertanyaan dan pertanyaan yang terulang adalah kapan kapan kapan kapan dan kapan hanya kapan tanpa ada tambahan kata yang lain

Adzanpun berkomandang ini malam jum'at ada baiknya aku segera bergegas untuk sholat dan menyiapkan surat Al kahfi untuk aku baca

Dalam harap aku menutup pagi ini

Jika saja sebuah taqdir adalah skenario dari Ilahi maka seorang hamba yang sopan cukup menyakininya dan terus berusaha

Namun jika usaha hanya sebatas yakin maka yakinlah itu bukanlah sebuah usaha melainkan kesia-siaan (andifa)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ku ingin ke jogja

Lebih baik tak pernah ada temu dari pada harus merindu berjumpa Lebih baik tak ada kenangan dari pada lelah harus terus mengenang Tidak  Leb...