Ingin sekali saya mengajakmu kepinggir pantai mendengarkan ombak yang lumayan ambing deras hingga ke bibir pantai menyentuh kaki kamu yang kering rasa dinginnya menyadarkan kamu kalau saya adalah angin yang sengaja menderai ombak menyentuhmu, kekuatan angin mengingatkan bahwa semua pada dasarnya akan terjadi diluar batas kemampuan, kesadaran, keinginan atau harapan seolah ombak menyatakan perang kalau kalian manusia bumi tak layak tak sedih.
Buih yang menyentuh kebahagiaanmu bukanlah dipagi hari atau terik siang tetapi malam puncak pergantian hari dimana seluruh dunia sedang istirahat dari kesedihan masing-masing tapi kamu dan saya masih disini menikmati pemandangan yang elok rupawan yaitu mesra bersama kecewa, ia saya mendengar kabar kalau kamu tak baik-baik saja kamu sedang lara, kamu sedang menangis tanpa suara bahkan saya dengar kamu menangis tanpa air mata
Manusia layak sedih selaras dengan manusia patut bahagia semua makhluk di dunia ini harus mempersiapkan diri bersedih karena sekali lagi kamu bukan penguasa mampu, sadar atau harapan kamu hanyalah manusia yang mudah kecewa marah dan paling mahir kufur dan tak tahu syukur, sekali lagi belajarlah bersedih tahulah rasa kecewa kendalikan amarah agar kamu bisa menjadi manusia seutuhnya.
Karena segala keinginan kamu akan dijauhkan saya jauhkan dari kamu, segala kebahagiaan kamu akan saya hilangkan sebanyak mungkin dari dunia ini.
Maka kamu layak sedih sampai sedihmu tiada pergi sejauh mata memandang dan hanya ada bahagia yang abadi di akhirat kelak
#aku dan segala-galanya