Terlintas di pikirannya tentang perjalanan dan kisah dia saat ini yang mungkin mulai banyak yang mengira kalaulah dia perempuan yang sedang direndung kesepian segala langkahnya berdiri sendiri seorang diri tanpa ada yang tahu tentang ritual olah pikirnya
Namun segala prakira yang mengarah mengira itu terbantahkan dia bukanlah seorang perempuan yang kesepian melainkan perempuan yang belum tahu arti kesepian baginya ruang ramai itu ketika berada dalam satu ruang seorang diri tanpa siapapun dan hanya dia bersama Dia didalam jiwanya mungkin karena perempuan itu terlahir di waktu yang riang hingga canda tawa begitu reyah di dalam sanubarinya hingga dalam langkahnya mendayung waktu hanya ada kebahagiaan dan kenyamanan di dalam hidupnya hingga tiba waktunya orang-orang mengira dirinya sepi 'perempuan yang kesepian' seorang diri menata hidup bertemakan alunan silent dalam bibirnya namun bagi dia kesepian adalah ketika berjumpa dengan orang lain yang terus membicarakan hal yang tak berujung yang hanya sia-sia, yang hanya membahas dunia membahas kebahagiaan yang di dasari nafsu belaka hingga ia merasa jenuh dan menangkap bahwa di tengah keramaian adalah kesepian yang sesungguhnya
Perempuan ini memiliki daya tarik pemahaman sendiri hingga sulit memasukkan orang lain dan hatinya terbiasa dengan alur cerita yang ia rangkai seorang diri hingga ia memang hanya yakin suatu saat nanti akan ada pria yang tak pernah sepi seperti dirinya
Tetapi bagaimana dengan perempuan yang benar-benar sepi yang terus mencari cela agar lupa kalaulah dia sedang kesepian segala jatah waktunya dia habiskan untuk berpura-pura tegar dan memberi ruang pada nasibnya
Ia hanya bisa terus melupakan dirinya walau nafas terus berhembus beriringan dengan rindunya perempuan yang sudah pernah tak kesepian namun angin berbicara lain melaju waktu dengan berat kakinya melangkah untuk hanya sekedar pura pura bahagia namun ia tak pernah luput untuk menyerahkan segala bagian hidupnya pada Dia sang pengatur kehidupan hingga kesepian itu hanya simbol yang tak mesti diperbincangkan
Dua macam Perempuan ini adalah cerminan betapa kuat dan sulit menjadi perempuan yang begitu banyak persoalan hingga terkadang sulit untuk memahami dan menjelaskan tentang rasa menjadi perempuan yang di tuntut dalam bingkai kedewasaan
Hingga terkadang hatinya yang lembut itu terbungkus baja yang sulit untuk di tembus di lalui dan di pahami jadi perempuan pada intinya tak ada yang kesepian karena cintaNya dan keyakinannya padaNya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar