Hakikatnya Ikan butuh air begitu pula dengan manusia selalu butuh dengn dzikir ibarat dzikir adalah air untuk membuat kita bertahan
Maka janganlah sampai meninggalkan dzikirullah
Hakikatnya Ikan butuh air begitu pula dengan manusia selalu butuh dengn dzikir ibarat dzikir adalah air untuk membuat kita bertahan
Maka janganlah sampai meninggalkan dzikirullah
Hufffff
Hembusan nafas panjang setelah melewati hari yang begitu melelahkan
Mencoba menahan melupakan rasa yang telah meradang di dada karena sedang menempuh hari yang tak berujung
Kapan saya tiada di sini, tempat terbaik yang pernah ada yang selalu mengharuskan lelah menjadi lillah
Saya hanya bisa menitipkan surat resign tolong setorkan esok hari jika lelah terlalu parah
Saya hanya ingin berlari kencang setelah ini lalu bersembunyi di balik kerinduan, pernahkah kamu mencintai sekaligus membenci sesuatu?
Beginilah yang saya rasakan, cinta tempat ini tetapi ada benci karena adanya orang yang selalu buat saya lelah
Tapi tahukah kamu kalau lari bukan solusi???
Memenangkan diri sendiri akan jauh lebih baik daripada di tenangkan oleh orang lain karena di dalamnya ada kata " kamu tak tahu rasa ini! "
Terlalu rajin menilai orang lain sampai lupa menilai diri sendiri
kalimat ini pasti sangat cocok dengan mereka tetapi susah untuk menyadarkan mereka yang lupa akan diri sendiri bagaimana cara menghadapi orang tersebut?
Gampang tidak usah membantunya dalam setiap hal apapun itu hingga mereka sadar ada yang salah dengan sikap mereka hingga mereka tak bertemu solusi dalam lingkup roda keegoisannya
Nda apa-apa biar mereka jerah saja
Ada waktunya diam adalah cara bicara paling bijak
Ada waktunya menangis adalah cara cepat menghilangkan sesak
Ada waktunya berlari adalah cara lepas dari genggaman
Ada waktunya berhenti adalah cara memulai dari awal
Percaya saja semua yang terjadi
Ada pelajaran, ada hikmah, ada perjuangan
Kamu manusia biasa ada kodrat di dalamnya
Saya tahu, sebuah peristiwa selalu saja membawa pengertian tersendiri, menghayati keadaan sama seperti memperhatikan poin penting dalam sebuah peristiwa
Saya akan mencoba belajar ikhlas sambil introspeksi diri saya bukan tipekal orang yang harus mengeraskan hati untuk tetap membencinya, saya dan hati saya adalah satu pilihan, pura-pura melucu pura-pura tersenyum itulah saya, walau terkadang hati membisikkan
"Put orang inikan jahat sama kamu kok kamu senyumin, kok kamu ajak bercanda kok kamu ajak ngobrol, ajak diskusi, kamu munafik Put, apa yang kamu tampilkan ke orang tidak sesuai dengan saya inginkan, tolong mengerti "
ujar hati ini tetapi ada alasan mengapa saya harus menjadi munafik terhadap diri sendiri yaitu saya tak mau meladeni hati yang tak pernah ada puasnya, hati akan selalu kecewa, marah, dan segalanya terhadap seseorang,
tetapi saya tak mau wajah saya di kenang orang sebagai sang pemarah sang pembenci atau sang pembohong.
Biarlah wajah ini baik, sikap ini baik ,
Biarlah mereka jahat yang menusuk dari belakang, samping atau depan
Urusan hati biar saya ke Allah saja menggerutu, kalau kecewa saya tersirat ke wajah entar yang saya ajak ngobrol habis dong, karena sejatinya semua manusia tidak ada yang sempurna yang bisa kita harapkan atau bergantung apapun ke mereka termaksud ke saya ,
Mereka juga tidak boleh bergantung apapun ke saya
Apapun itu karena saya manusia, ada ego ada emo
Ego: egois
Emo: emosi
Bismillahirrahmanirrahim, saya ikhlas
Kemarin itu mutlak kesalahan saya
Bukan kesalahan mereka
Bukan kejahatan mereka
Sepuluh kali mata ini saya pejamkan untuk segera mengajaknya tertidur pulas tetapi saja sulit saya lakukan masih terngiang cara dia bicara cara dia menyampaikan begitu membuat saya langsung prustasi tetapi hikmah setelah itu saya kembali sadar melihat semua orang yang berada di sekitar saya bukan manusia lagi tetapi domba berwajah dua manis di depan busuk di belakang
Saya tau ini bukan lagi pertama saya seperti diremehkan Alhamdulillah bukan untuk pertama kalinya tetapi yang membuat saya sulit tidur adalah siapa teman yang akan mendengarkan hal ini, sepertinya semua sudah mati terkubur hingga tak ada yang bisa di ajak bercerita tentang yang saya alami hari ini
Jujur, alasan saya masih bertahan disini bukan karena apa-apa selain rasa nyaman berteman dengan amanah seperti selalu merasa muda dan lupa usia saat bersama anak-anak yang berbagai karakter itu, sepertinya mereka mengasa pengetahuan saya tentang karakteristik anak dengan latar belakang yang berbeda-beda pula tetapi ada hati yang tenang ada gunda ada gelisah ibarat kata hati tak lagi ada di sini hanya jasad karena terlanjur ada
Akan tetapi seandainya bisa berandai suatu saat nanti saya ingin benar-benar tak lagi di sini dan mengenang semua cerita, sikap, perilaku dan kebiasaan pahit atau manis lainnya yang jelas saya tak ingin menghabiskan waktu tua dengan bersama orang-orang munafik yang selalu menganggap enteng orang lain dan terkadang menolak kebenaran alias orang sombong.
Mungkin terlalu keras sakit hati yang sedang terjadi, kecewa adalah bukan sikap saya karena dari awal secuil pengharapan tidak pernah saya serahkan terhadap makhluk bernama manusia lebih baik saya percaya angin dari pada janji manis manusia, saya lebih melihat nyata embun di bandingkan pura-pura baik di hadapan orang lain
Terimakasih atas ini semua yang kembali menyadarkan saya bahwa saya terlalu asik berada di zona nyaman kini saatnya saya keluar menjadi zona yang lebih besar lagi daripada ini
Singkat kata
Saya sudah dua puluh lima tahun tetapi masih merasa sulit menentukan pilihan hanya karena alasan yang di luar kepala,
Saat ini jika masalah menghampiri rasanya ingin sekali bertemu sang jodoh lalu lari bersamanya mencari zona nyaman selanjutnya atau malahan melawan arus menguatkan diri asalkan bersamanya
$+#)@+$72(2+#8)@91+#+$)@)@
Ini artinya saya benci dia bukan kamu
Heheheheeh
Pernah ngak sih merasa di kucilkan sikapmu salah kamu berubah jadi negatif di saat kamu lagi baik-baiknya pernah ngak?
Kalau saya
Saat ini
Rasanya pengen lari ke new Zealand menetap di sana dan say goodbye dengan orang-orang picik yang sok hebat sok tidak berubah sok jagoan dan sebagainyalah
Saat ini
Rasanya pengen nangis karena seperti ada yang berdarah tetapi tidak ada luka terlihat di mata, kecewa jengkel dan menjatuhkan saya sekali
Saat ini
Saya yang bodoh, saya yang malas, saya yang paling hina deh
Thanks loh
Rasanya kemarin hampir lupa sama rasa ini semua, sekarang saya nikmati kembali
Ibarat kata kita keluar kota di sebuah cafe kita memesan kopi yang kita kira bakal enak banget tetapi pas di seruput eh anjay ngak enak dan satu tahun kemudian kita ke cafe yang sama memesan kopi yang sama dan kembali bilang anjay pait banget
Yang bengo siapa hayoo
Kamu , aku atau cafe kopi itu?
Kalau menurut saya sih
Si cafe yang salah kok ngak inovasi sih
Sepertinya bumi ini sudah sangat mengecil karena permasalahan yang bukan masalah malah di permasalahkan contoh kecilnya tentang geng yang saya buat , stop geng?? Apa sih maksudnya geng gimana nih
Konon katanya tercipta sebuah geng dari pergaulan kami, saya luruskan bukan geng tetapi halaqah pada intinya kami atau saya tidak pernah sedikitpun mengkotak-kotakkan pergaulan semua orang yang saya jumpai baru kenal, kenal lama semua sama pada intinya saya tidak pernah membenci seseorang sehingga tidak saya temani
Tetapi di sini ada teman yang sevisi ada teman yang semisi, bahan candaan kami selaras selera kami sejalan toh ini bukan kesalahan kami tetapi kesalahan waktu kami sudah kenal sejak lama, kami saling tau menahu tetapi kenapa di luar sana ada beberapa haters yang beranggapan bahwa kami punya geng
Geng bagaimana sih maksudnya belum bisa tercerna akal sehat saya
Tolong jelaskan kalau mau
Anda yang H a l u
Atau saya yang H a l u
Sedikit berbagi cerita patah hati kala itu waktu dan pertemuan sering mempertemukan saya dengannya hingga keakraban mulai terjalin, akrab dalam hal berteman hingga di sosial media enteng bercanda saling mengomentari status, tak ada yang salah di dalamnya tetapi perlahan ada bisikan syaitan jangan-jangan dia menyukai saya karena dia lawan jenis tetapi hati kian segera menutup bisikan itu perlahan kembali berpaling memberikan jarak hingga waktu membuat saya dan dirinya tak saling kenal lagi mungkin pula karena pertemuan mulai hilang, mungkin karena saling jumpa mulai pudar, dan rasa itu perlahan hilang
Hingga ada waktunya saat dia mulai memberi beberapa tanda yang saya tandai bahwa dia menyukai saya hingga saya takut kalau tanda itu adalah tanda bahwa dia benar-benar serius memberikan tanda hingga saya kabur saya lari saya menutup semua lubang rasa dan kembali tak ingin membeli tanda.
Saya yang pamit
Tetapi di saat dia mulai membuka hati kepada orang lain, melamar orang lain, menikahi perempuan lain ada darah yang tak berwarna seperti rasa cemburu di atas angin tak ada yang bisa di sesali, mereka bahagia dan saya masih bertanya cara membuka hati cara menerima orang lain untuk bisa dikatakan bersatu
Sulit rasanya menjelaskan deskripsi membuka hati sangat sulit sangat sukar dan tak tahu bagaimana bisa saya melakukan hal itu yaitu membuka hati.
Ada yang bisa bantu?
Lebih baik tak pernah ada temu dari pada harus merindu berjumpa Lebih baik tak ada kenangan dari pada lelah harus terus mengenang Tidak Leb...