dokumen: Google |
Manusia perahu
berlantaikan laut beratapkan langit
mencari jati diri diseluas samudra
menenggak angin hingga larut malam
ombak demi ombak tersambar keras
kadang mencurahkan kemiskinan
yang sedang menyembunyikan kaya raya
simpati atau iba kupanggilkan namamu
kau terus terusir karena mengusik
sikapmu yang terkadang egois pada karang
hingga lautanmu menyuruhmu pulang
kau akan pulang kemana?
sungguh mereka tak menganggap kalian
bahkan mereka acuh terhadapmu
mereka menganggap kalian tiada
apakah ini salah bangsaku
jika keberadanmu menggores nkri
salahkah kami bila membenci
hingga harus memudarkan kalian
para Manusia perahu
aku saudaramu yang mencoba mengenal
hiduplah dengan baik dan benar
jangan hanya bersahabat dengan lautan
menolehlah kekanan dan kekiri
pulanglah lalu lakukanlah
hidup dengan manusia bumi